Terkait Flaring PT LCI, DPRD Cilegon: Jangan Hanya Penjelasan Teknis, Siapkan Mitigasi Konkret


Dulurnet! Aktivitas industri di Cilegon masih bikin warga resah. Kali ini, DPRD Kota Cilegon angkat bicara terkait PT Lotte Chemical Indonesia gara-gara praktik flaring alias pembakaran gas yang dinilai bisa berdampak ke lingkungan dan kesehatan warga sekitar.


DPRD Minta Mitigasi Nyata Bukan Cuma Penjelasan Teknis

Melansir dari pemberitaan wilip.id (02/06/2025), Wakil Ketua DPRD Kota Cilegon, Masduki, mengungkapkan bahwa pihaknya sudah memanggil manajemen PT Lotte untuk mengklarifikasi soal flaring tersebut.

“Kami minta agar PT Lotte tidak hanya menjelaskan aspek teknis dari flaring, tapi juga menyiapkan langkah-langkah mitigasi yang konkret,” kata Masduki saat ditemui di Gedung DPRD.

Langkah mitigasi yang dimaksud bukan main-main: dari kerja sama dengan puskesmas setempat, penyediaan ambulans siaga, distribusi masker, hingga pemberian susu untuk anak-anak yang terdampak. Ini semua dianggap perlu sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan.

Baca juga: Proyek Fisik di Cilegon Seret, Robinsar Siap Tancap Gas Setelah APBD Perubahan


Warga Harus Tahu dan Terlibat

Masduki juga menekankan pentingnya sosialisasi yang serius dan menyeluruh ke masyarakat. Ia menyoroti betapa warga di sekitar industri sering kali jadi pihak yang paling rentan, tapi justru kurang dilibatkan.

“Ini bukan soal primordialisme, tapi tentang kearifan lokal. Kalau warga yang terdampak langsung, mereka juga harus dilibatkan dalam proses pembangunan industri,” ujarnya.

DPRD pun mendorong agar PT Lotte membuka ruang partisipasi lebih luas, dari akses informasi sampai ke peluang kerja dan pemberdayaan UMKM lokal.


Usulkan Pemkot Punya Laboratorium Lingkungan Sendiri

Satu usulan penting yang ikut digulirkan DPRD adalah pembentukan laboratorium lingkungan milik Pemkot Cilegon sendiri. Masduki menilai selama ini hasil uji kualitas udara sangat tergantung pada laboratorium swasta yang mahal dan minim transparansi.

“Selama ini kita terlalu bergantung pada laboratorium swasta yang biayanya mahal. Sudah saatnya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon punya laboratorium sendiri,” tegas Masduki.

Laboratorium independen dianggap penting untuk pengawasan lingkungan yang lebih ketat dan bisa menekan potensi konflik kepentingan dalam pengujian dampak industri.

Baca juga: Proyek Pipa Gas Raksasa Menuju PT LCI Diduga Langgar Aturan, Munji Minta Pemkot Buka Mata

Industri Harus Berjalan Seiring dengan Kesejahteraan Warga

Masduki menutup dengan harapan akan sinergi yang kuat antara DPRD, Pemkot, dan pihak industri. Ia mengingatkan bahwa pembangunan ekonomi seharusnya tidak mengorbankan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

“Pertumbuhan industri harus sejalan dengan perlindungan lingkungan dan kesehatan warga. Jangan sampai masyarakat jadi korban dari aktivitas yang seharusnya membawa manfaat,” pungkasnya.

Sudah saatnya Pemkot melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon bergerak cepat membentuk laboratorium lingkungan sendiri. Ini bukan hanya soal efisiensi anggaran, tapi juga langkah konkret menuju transparansi dan akuntabilitas pengawasan dampak industri.

Laboratorium ini bisa menjadi alat memperjuangkan hak rakyat Cilegon untuk memastikan udara yang mereka hirup tetap aman dan bersih.

Sumber: wilip.id

Produk Sponsor