Dulurnet! masih ramai tanggapan netizen tentang video viral dugaan pemalakan proyek industri di Cilegon. Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, turut angkat bicara buat ngasih klarifikasi. Yuk kita bedah satu-satu biar nggak kejebak narasi sepotong!
Itu Bukan Premanisme
Jadi ceritanya, pengurus Kadin Cilegon ketahuan ngelabrak perusahaan PT Chandra Asri Alkali (CAA) gara-gara urusan proyek industri. Video momen itu viral dan bikin publik geram karena keliatan kayak pemalakan. Tapi Ketua Umum Kadin RI, Anindya Bakrie, bilang kejadian itu beda banget dari premanisme biasa.
"Ini sama sekali bukan pembelaan, tapi penting semua pihak melihat masalah secara utuh," jelas Anindya dalam keterangannya yang dikutip pada Senin, 19 Mei 2025.
Melansir dari pemberitaan tempo.co (19/05/2025), Kepolisian Daerah Banten udah menetapkan tiga orang sebagai tersangka. Mereka adalah Ketua Kadin Cilegon Muhammad Salim, Wakil Ketua Ismatullah Ali, dan Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cilegon Rufaji Zahuri. Ketiganya dituduh memalak PT Chengda, kontraktor utama proyek pembangunan pabrik CAA.
Proyek Jalan Tidak Sesuai dengan Kesepakatan
Anindya mengutarakan, bahwa sebelumnya emang sempet ada kesepakatan antara Kadin Cilegon dan PT CAA. Intinya, pengusaha lokal bakal dilibatkan dalam proyek pabrik itu, entah sebagai subkontraktor atau penyedia barang. Tapi kenyataannya, waktu dicek langsung ke lapangan, proyek udah jalan tanpa melibatkan mereka sesuai perjanjian.
"Inilah yang mendorong ketiga tersangka mendatangi kantor PT CEE pada Jumat, 9 Mei 2025," jelas Anindya lebih lanjut.
Kadin Pusat Non-Aktifkan Pengurus yang Berstatus Tersangka
Enggak mau citra organisasinya makin tercoreng, Anindya langsung nge-nonaktifin dua pengurus Kadin Cilegon yang tersandung kasus itu. Buat dia, ini pelajaran penting supaya semua anggota Kadin tahu batasan dalam dunia usaha. Harus fair, dan jangan main-main apalagi sampe intimidasi!
"Kami mengingatkan agar faktor yang menjadi pemicu aksi yang tak menyenangkan harus diperhatikan oleh semua pelaku usaha dan penyelenggara negara. Kadin sebagai mitra pemerintah menolak dan mengutuk segala bentuk intimidasi dan kekerasan, tapi faktor pemicu perlu pula diperhatikan," tegasnya.
Lihat dari Semua Sisi, Jangan Mudah Terprovokasi
Terus, Anindya juga wanti-wanti supaya kasus ini nggak disamain kayak aksi premanisme yang kerap dilakuin oknum ormas ke proyek industri. Menurutnya, penting banget buat lihat kronologinya dulu, jangan langsung cap jelek ke semua pihak. Karena kadang yang viral di medsos itu cuma potongan kejadian, bukan realita secara keseluruhan.
Dulurnet, kisah ini ngajarin kita buat lebih bijak dalam menilai. Jangan cuma karena ada satu video viral, kita langsung nge-judge satu lembaga atau kelompok. Lihat dulu sejarah, konteks, dan duduk perkaranya secara utuh. Soalnya kadang yang viral belum tentu menggambarkan kenyataan penuh. Mari bareng-bareng jaga narasi sehat dan adil di ruang publik!
Sumber: tempo.co