Usulan Datang dari Fraksi Golkar
Ide ini dateng dari Galih Kartasasmita, anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Golkar. Dalam rapat bareng Kementerian Keuangan, dia nyebut soal pentingnya nyari sumber Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) baru. Menurut Galih, udah saatnya kita mikir di luar kotak, kayak Uni Emirat Arab yang udah mulai buka peluang sektor kasino buat nambah pemasukan negara.
"Mohon maaf nih, saya bukannya mau apa-apa, tapi UEA kemarin udah mau jalanin kasino, coba negara Arab jalainin kasino, maksudnya mereka kan out of the box gitu kementerian dan lembaganya," kata Galih dengan nada serius tapi tetap bikin banyak orang terkejut.
Berhenti Bergantung Kepada SDA Terus
Masih dari Galih, dia juga bilang kalau kita terlalu ngandelin sumber daya alam (SDA) buat pemasukan negara. Katanya, sektor ini fluktuatif dan nggak bisa dijadiin tumpuan selamanya. Jadi, kenapa nggak coba cari potensi lain, misalnya dari sektor hiburan, pariwisata, dan... ya itu tadi, kasino.
"Karena saya ingin lihat kita ini SDA terus gitu pemasukannya baik dari pajaknya maupun nonpajaknya. Pasti dari situ dua hal itu," lanjutnya lagi.
Thailand sendiri kepikiran ngikutin model Singapura, di mana warga lokal bakal kena retribusi atau bahkan dilarang masuk ke kasino. Tujuannya, ya biar pemasukan pariwisata naik tapi tetap punya kontrol sosial.
Apakah Indonesia Bakal Siap?
Pertanyaan besar pun muncul, Indonesia siap nggak sih? Soalnya, kalau ngomongin kasino, pasti nyerempet ke ranah moral dan budaya. Jangan lupa, kita punya Pancasila yang jadi dasar negara. Khususnya sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, yang udah jelas banget bertentangan dengan praktik perjudian. Belum lagi dampak sosialnya, kemiskinan, kriminalitas, sampai masalah rumah tangga. Semua itu jadi PR besar yang mesti dipikirin sebelum wacana ini bisa jadi kenyataan.
Ini Aspirasi Rakyat atau Titipan Kepentingan?
Kalau dilihat dari sudut pandang rakyat, pertanyaan penting yang harus dijawab adalah: ide ini muncul dari aspirasi masyarakat, atau cuma titipan pihak tertentu yang punya kepentingan bisnis? Jangan sampai anggota DPR justru sibuk ngasih usulan kontroversial, sementara kebutuhan pokok rakyat kayak harga sembako, kesehatan, pendidikan, dan lapangan kerja masih jadi PR besar.
Seharusnya sih, anggota dewan lebih fokus perjuangin yang berkaitan langsung terhadap rakyat, bukan malah ngajuin ide yang berpotensi bikin polarisasi baru di masyarakat.
Sumber: cnbcindonesia.com