Krisis Sampah di Perbatasan Serang-Cilegon: Ironi Peningkatan IPM dan Rendahnya Kesadaran


Cilegon – Krisis sampah yang terjadi di perbatasan antara Serang dan Cilegon semakin memprihatinkan. Kondisi ini tidak hanya mengganggu kenyamanan warga, tetapi juga menimbulkan berbagai masalah lingkungan dan kesehatan yang serius.

Mengutip pemberitaan dari cilegonselatan.com, ketidaktegasan pemerintah dalam menangani persoalan pengelolaan sampah menjadi salah satu faktor utama yang memperparah situasi.

Ironi Peningkatan IPM dan Krisis Kesadaran Membuang Sampah


Meski Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di wilayah tersebut menunjukkan peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, hal ini tampaknya belum berbanding lurus dengan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah.

Merujuk pada data statistik Pemprov Banten, IPM di Kota Cilegon mengalami peningkatan dari tahun 2023 74,54 menjadi 75,14 di tahun 2024. (Sumber: banten.bps.go.id)

Ironisnya, peningkatan IPM yang biasanya mencerminkan kualitas hidup dan pendidikan masyarakat justru tidak mampu mendorong perubahan perilaku positif terkait kebersihan lingkungan.

Sampah masih dibuang sembarangan oleh sebagian warga, sementara fasilitas pengelolaan sampah yang memadai belum sepenuhnya tersedia atau dimanfaatkan secara optimal.

Pentingnya Ketegasan Pemerintah


Kondisi ini diperparah oleh lemahnya koordinasi instansi terkait dan penegakan aturan dari pemerintah daerah setempat. Ketidaktegasan dalam memberikan sanksi maupun edukasi kepada masyarakat membuat krisis sampah terus berlanjut tanpa solusi jangka panjang.

Akibatnya, tumpukan sampah menumpuk di titik-titik strategis perbatasan Serang-Cilegon sehingga mencemari lingkungan sekitar serta meningkatkan risiko penyakit bagi penduduk. 

Ayo Bangkit, Masalah Sampah adalah Tanggungjawab Kolektif


Situasi ini menjadi peringatan keras bahwa pembangunan manusia bukan hanya soal angka statistik IPM semata, melainkan juga harus tercermin pada kesadaran kolektif untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan hidup demi masa depan bersama. Tanpa sinergi nyata antara pemerintah dan masyarakat, krisis seperti ini sulit teratasi secara efektif.

Warga berharap agar pihak berwenang segera mengambil langkah tegas dengan menyediakan fasilitas pengelolaan limbah yang memadai serta melakukan kampanye intensif guna meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan demi kesehatan bersama.