APBD Kota Cilegon Tercekik Warisan Hutang
Ditengah tantangan besar dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Cilegon, Robinsar–Fajar pilih bekerja senyap, tak banyak tampil di media mainstream.
Kondisi keuangan daerah saat ini digambarkan sebagai “titik lesu”, penuh beban, dan menyisakan banyak pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan. Situasi pelik ini bukan tanpa sebab, melainkan merupakan dampak dari kebijakan-kebijakan masa lalu.
APBD Kusut Akibat Warisan Hutang
Menurut laporan Kota Baja News, kondisi APBD Kota Cilegon saat ini sangat berat. Banyak program pembangunan yang terhambat karena keterbatasan anggaran. Hundusi, salah satu masyarakat Cilegon yang turut mengamati situasi ini menyoroti bahwa permasalahan tersebut adalah warisan lama yang kini menjadi tanggung jawab pemerintah baru.
Robinsar–Fajar Pilih Bekerja Senyap
Di tengah tekanan dan sorotan publik terhadap kinerja pemerintah kota, Walikota Robinsar bersama Wakil Walikota Fajar memilih untuk bekerja secara senyap. Mereka lebih fokus pada upaya penyelesaian masalah daripada sekadar tampil di depan publik atau membuat sensasi media. Langkah diam-diam namun pasti itu diharapkan mampu membawa perubahan positif bagi tata kelola keuangan daerah serta memperbaiki berbagai sektor pelayanan publik di Kota Cilegon.Tantangan Berat Menanti
Dengan kondisi APBD yang “tercekik” oleh warisan kebijakan lama, Pemkot Cilegon harus ekstra hati-hati dalam mengambil keputusan anggaran agar tidak menambah beban baru bagi masyarakat maupun pemerintahan berikutnya.Masyarakat berharap agar langkah-langkah strategis bisa segera dilakukan demi memulihkan kesehatan fiskal kota baja tersebut.
Sumber: kotabajanews.com