Nunggak 10 Juta, Ijazah Kedua Anak Pedagang Alat Dapur di Cilegon Ini 4 Tahun Tertahan di Sekolah

Dulurnet Fakta Cilegon, pernah kebayang gak sih perjuangan seorang pedagang kecil yang ijazah anak-anaknya ditahan sekolah? Nah, kisah pilu Tb Sucroni (52), pedagang alat dapur di depan Pasar Keranggot ini bikin hati miris banget. Yuk simak cerita lengkapnya biar makin paham gimana susahnya kondisi hidup sebagian warga kita

Ijazah Anak Ditahan Sekolah Selama 4 Tahun Karena Tunggakan Biaya

Mengutip pemberitaan dari faktabanten.com (23/04/2025), Tb Sucroni bilang udah empat tahun ini belum bisa ambil ijazah kedua anaknya dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Cilegon di Grogol. 

Penyebabnya? Dia belum lunas bayar tunggakan sekolah yang jumlahnya cukup besar buat ukuran penghasilan pedagang alat dapur emprakan. Nominal tunggakkannya adalah 10 juta.

Dengan nada sedih, Sucroni bilang: “Dari semenjak lulus hingga tahun ini saya belum bisa menebus tunggakan. Makanya pihak sekolah belum bisa memberikan ijazah anak saya itu.” Bisa dibayangin dong betapa berat beban pikiran bapak satu ini?
 

Niat Bayar Ada Tapi Penghasilan Tak Menentu

Sucroni juga jelasin kalau sebenarnya dia pengen banget bayar tunggakannya. Tapi karena dagangannya nggak pasti hasil dan pendapatan sering pas-pasan, jadi ya terpaksa harus nunda dulu.

Dia jujur bilang: “Bingung pak, mau ditebus uang tidak ada, niat untuk membayar mah ada tapi apa daya.” Dan yang bikin tambah miris lagi adalah ternyata anak ketiganya juga punya tunggakan di MTsN 1 Cilegon tapi anehnya pihak sekolah sana tetap kasih ijazah meski ada hutang.

Menurut Sucroni: “Anak ketiga saya yaitu Ratu Ovat Fatimah yang bersekolah di MTsN 1 Cilegon... dengan legowo pihak sekolah memberikan ijazah anak saya.” Kalau dijumlahin total semua tunggakan dari tiga anak itu katanya sekitar Rp10 juta! Wah lumayan banget ya buat kantong pedagang kecil...

Kisah Tb Sucroni ini jadi gambaran nyata tantangan ekonomi keluarga kecil yang harus berjuang keras demi pendidikan anak-anak mereka. Meski niat baik sudah ada untuk melunasi hutang ke sekolah, kondisi ekonomi yang serba sulit membuat harapan itu masih jauh dari kenyataan. 

Kasus seperti ini tentu perlu perhatian lebih serius supaya hak pendidikan dan dokumen penting seperti ijazah tidak menjadi beban tambahan bagi keluarga kurang mampu.

Solusi Cicilan Agar Beban Tidak Berat

Meski begitu, penting juga untuk ingat kalau sekolah punya hak untuk menagih biaya pendidikan demi kelangsungan operasional mereka. Nah, biar gak jadi beban berat dan saling dirugikan, Sucroni sebenarnya bisa coba ajukan cicilan pembayaran ke pihak sekoBera

Misalnya jika total tunggakannya sekitar Rp10 juta untuk tiga anak selama empat tahun terakhir, maka skema cicilannya kira-kira seperti ini:

Total tunggakan: Rp10 juta Jangka waktu cicilan: 4 tahun (48 bulan)

Cicilan per bulan = 10.000.000/48 = 208.333 rupiah/bulan

Dengan cara mencicil Rp208 ribuan per bulan selama empat tahun ke depan, beban pembayaran jadi lebih ringan dan ijazah pun dapat segera diambil tanpa harus nunggu lama lagi.

Semoga pemerintah dan pihak terkait dapat mencari solusi agar masalah administrasi pendidikan seperti penahanan ijazah karena tunggakan biaya ini, tidak semakin memberatkan masyarakat kecil terutama para pedagang kecil seperti Pak Sucroni ini.

Gimana menurut dulurnet?

Sumber: faktabanten.com
jasa pembuat plakat cepat dan murah