
Tindakan Tegas dari Pemkot Cilegon
Pemerintah Kota Cilegon, dengan cepat merespons situasi ini dengan menginstruksikan pembongkaran bangunan liar yang menutupi saluran air di kawasan Kelurahan Kepuh, Kecamatan Ciwandan. Petugas dari Dinas Pol PP bersama perangkat kecamatan dikerahkan untuk menertibkan puluhan bangunan yang didirikan tanpa izin tersebut. Tindakan ini bertujuan untuk memastikan aliran air kembali normal, sehingga genangan yang terjadi bisa diminimalisir.Imbas Banjir Terhadap Aktivitas Warga
Curah hujan yang tinggi telah menyebabkan air menggenang hingga setinggi lutut orang dewasa di beberapa jalan utama termasuk JLS. Kondisi ini tidak hanya menyebabkan kemacetan, tetapi juga membuat sejumlah kendaraan roda dua dan empat mengalami kerusakan. Aktivitas masyarakat pun terganggu, terutama bagi mereka yang hendak memulai hari kerja.Peninjauan Lokasi Oleh Wali Kota
Wali Kota Cilegon, Robinsar, turun langsung meninjau lokasi yang terkena banjir untuk memastikan langkah-langkah penanganan berjalan dengan baik. Dalam kunjungannya, ia mendapati sekitar 32 bangunan liar berdiri di atas trotoar dan saluran air. Instruksinya jelas, semua bangunan yang menghalangi aliran air harus dibongkar demi kepentingan umum.Komitmen Pemkot Untuk Mencegah Banjir
Langkah cepat Pemkot Cilegon ini adalah bagian dari komitmennya untuk menekan risiko banjir di kemudian hari, terutama di daerah seputar JLS. Dengan menghilangkan bangunan ilegal yang menghambat aliran air, diharapkan kawasan tersebut tidak lagi tergenang air setiap kali hujan turun. Seperti yang diberitakan oleh krakataumedia.com (29/12/2025), Robinsar menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk mencegah banjir di Kota Cilegon.Sumber: krakataumedia.com (29/12/2025)