Upaya Pemerintah Kota Cilegon dalam menata infrastruktur utilitas di jalur protokol kota menghadapi hambatan yang tidak terhindarkan. Program relokasi kabel udara menjadi kabel bawah tanah yang vital bagi peningkatan estetika kota, kini dipastikan tidak dapat rampung tepat waktu.
Target penyelesaian penanaman kabel di ruas Jalan Protokol, mulai dari Pertigaan PCI hingga Perempatan ADB, sebelumnya direncanakan selesai pada penghujung November.
Namun, batas waktu tersebut terlewati. Informasi terbaru menunjukkan adanya penundaan signifikan dalam pelaksanaan proyek ini.
Target Meleset, Jadwal Penyelesaian Resmi Diperpanjang
Pemerintah Kota Cilegon awalnya menetapkan akhir November sebagai batas akhir pengerjaan relokasi kabel udara di sepanjang jalur utama tersebut.
Akan tetapi, target ini harus direvisi.
Perkiraan terbaru menyebutkan bahwa seluruh pekerjaan penanaman kabel bawah tanah baru akan rampung sekitar pertengahan Desember 2025.
Penundaan ini berlaku untuk keseluruhan relokasi kabel udara, termasuk jaringan telekomunikasi dan utilitas lain yang wajib dipindahkan demi menciptakan tata kota yang lebih rapi.
Kendala Teknis dan Logistik yang Belum Terurai
Meskipun informasi inti mengenai kendala spesifik yang dihadapi belum dirinci secara terbuka, penundaan mengindikasikan adanya tantangan dalam proses implementasi.
Proyek infrastruktur utilitas bawah tanah seringkali menghadapi kompleksitas tinggi, terutama terkait kondisi lapangan dan sinkronisasi kerja antar-penyedia layanan.
Ruas Jalan Protokol, yang membentang dari Pertigaan PCI hingga Perempatan ADB, merupakan arteri padat yang membutuhkan koordinasi ekstra hati-hati selama proses penggalian dan penanaman.
Implikasi Penundaan Terhadap Estetika Kota
Tujuan utama dari proyek ambisius ini adalah menghilangkan pemandangan semrawut yang disebabkan oleh jaringan kabel udara yang menjuntai, yang bukan hanya mengganggu pemandangan, tetapi juga berpotensi membahayakan.
Keterlambatan penyelesaian proyek hingga pertengahan Desember berarti masyarakat Cilegon harus menunggu lebih lama untuk menikmati jalur protokol yang bersih dan tertata.
Meski demikian, mengingat sifat pekerjaan utilitas yang melibatkan banyak pihak penyedia jasa, komitmen untuk menyelesaikan sisa pekerjaan dengan standar keamanan dan kualitas yang tinggi tetap menjadi hal yang paling utama.
Transparansi mengenai penyebab pasti penundaan ini akan sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik sekaligus memastikan sisa jadwal pengerjaan dapat dikejar secara efisien.
Sumber: selatsunda.com (01/12/2025)