Kota Cilegon dikenal sebagai salah satu pusat industri penting di Indonesia, menampung ratusan perusahaan besar. Namun, ada sebuah ironi yang mengemuka terkait minimnya kontribusi sektor industri terhadap pendapatan asli daerah (PAD) kota ini. Permasalahan ini menjadi sorotan utama Wakil Ketua Komisi III DPRD Cilegon.
Mengapa Kontribusi Industri Cilegon Minim
Meski menjadi rumah bagi banyak pabrik raksasa, pendapatan daerah dari sektor industri di Cilegon dinilai masih jauh dari optimal. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar mengapa potensi ekonomi sebesar itu belum termanfaatkan secara maksimal. Seperti yang diberitakan oleh babebanten.com (05/12/2025), fenomena ini menjadi fokus perhatian para wakil rakyat.Tantangan dalam Pengelolaan Pajak dan Retribusi
Salah satu akar masalah kemungkinan terletak pada efektivitas penarikan pajak dan retribusi dari sektor industri. Ada dugaan bahwa banyak perusahaan belum patuh sepenuhnya atau regulasi yang ada belum berjalan optimal. Kondisi ini menyebabkan kebocoran pendapatan yang seharusnya masuk ke kas daerah untuk pembangunan.Peran Penting DPRD dalam Menggali Potensi PAD
Wakil Ketua Komisi III DPRD Cilegon menekankan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengelolaan pendapatan daerah dari industri. Mereka berjanji akan mengintensifkan pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah Cilegon. Tujuannya adalah memastikan setiap potensi pendapatan dapat digali dan dimaksimalkan demi kesejahteraan masyarakat.Harapan dan Langkah Ke Depan untuk Cilegon
Peningkatan PAD dari sektor industri sangat krusial bagi pembangunan Kota Cilegon. Dana tersebut dapat dialokasikan untuk berbagai program penting seperti infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan masyarakat. Diperlukan sinergi yang kuat antara pemerintah daerah, DPRD, dan pelaku industri untuk mengatasi masalah ini secara komprehensif. Dengan begitu, Cilegon dapat benar-benar merasakan manfaat penuh dari statusnya sebagai kota industri.Sumber: babebanten.com (05/12/2025)