Pemerintah Kota Cilegon secara serius menyoroti isu banjir yang kerap melanda wilayah Kecamatan Ciwandan.
Guna mencari solusi jangka panjang, pihak Pemkot baru-baru ini menggelar pertemuan koordinasi dengan berbagai sektor industri dan pemangku kepentingan lainnya.
Diskusi tersebut fokus pada langkah-langkah strategis yang harus diambil bersama untuk mengendalikan bencana air di area tersebut.
Pemetaan Wilayah Terdampak dan Tuntutan Keterlibatan Industri
Rapat penting mengenai upaya pengendalian banjir di Ciwandan tersebut dilaksanakan di gedung Pemkot Cilegon pada hari Senin, 1 Desember 2025.
Plt Asisten Daerah (Asda) II Kota Cilegon, Aziz Setia Ade, menyampaikan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk memetakan langkah konkret dalam mitigasi bencana alam ini.
Pemkot Cilegon telah mengidentifikasi dan mencatat setidaknya enam lokasi yang tergolong sebagai titik rawan banjir di area Ciwandan.
Temuan ini menjadi dasar bagi penyusunan program pencegahan yang lebih terarah.
Salah satu hasil utama dari diskusi tersebut adalah desakan kuat agar perusahaan-perusahaan besar yang beroperasi di wilayah Ciwandan segera terlibat aktif.
Keterlibatan ini diharapkan tidak hanya bersifat pasif, melainkan berupa kontribusi nyata dalam upaya pencegahan dan penanggulangan banjir.
Fokus pada Enam Titik Rawan
Penetapan enam titik fokus ini merupakan langkah awal strategis yang diambil oleh pemerintah daerah Cilegon.
Dengan adanya pemetaan yang jelas, penanganan masalah air dapat dilakukan secara lebih terarah dan spesifik, menyesuaikan dengan karakteristik geografis serta penyebab banjir di masing-masing lokasi.
Aziz Setia Ade menekankan bahwa industri memiliki peran krusial.
Hal ini mengingat potensi dampak operasional mereka terhadap tata kelola air dan sistem drainase lingkungan sekitar yang berdekatan dengan pemukiman warga.
Kolaborasi Multi-Sektor untuk Mitigasi Permanen
Mitigasi banjir tidak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah daerah saja.
Diperlukan sinergi yang kuat antara Pemkot, sektor swasta, dan partisipasi aktif dari masyarakat agar solusi yang diterapkan dapat bersifat permanen dan berkelanjutan.
Perusahaan-perusahaan industri didorong untuk menyediakan sumber daya, baik berupa pendanaan, peralatan berat, maupun sumber daya manusia, untuk mendukung program perbaikan infrastruktur drainase dan normalisasi sungai.
Langkah kolaboratif multi-sektor ini dianggap sebagai kunci utama untuk melindungi keselamatan warga Ciwandan dan aset ekonomi penting di kawasan tersebut dari ancaman genangan air yang berulang setiap musim hujan.
Sumber: selatsunda.com (01/12/2025)