Harga Cabai dan Bawang Terancam Akibat Inflasi, Pemkot Cilegon Dorong Masyarakat Menanam Sendiri



Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon menyiapkan sejumlah program strategis untuk mengendalikan laju inflasi menjelang periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Langkah-langkah tersebut dibahas dalam High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Cilegon yang berlangsung di Aula Setda II Kota Cilegon, Selasa (18/11/2025).

Strategi Pengendalian Harga di Pasar

Wali Kota Cilegon, Robinsar, menyatakan bahwa salah satu program utama adalah melakukan pengecekan langsung ke pasar. Menurutnya, langkah ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan stok pangan, yang pada gilirannya akan menjaga stabilitas harga dan kelancaran pasokan barang bagi masyarakat.


Pemkot Dorong Gerakan Menanam Cabai

Robinsar mengidentifikasi cabai sebagai salah satu komoditas pangan yang menjadi penyebab dominan inflasi pada tahun ini. Selain itu, ia juga menyoroti potensi kenaikan harga bawang pada tahun depan. Sebagai solusi, Pemkot Cilegon akan mendorong gerakan menanam cabai di kalangan masyarakat, PKK, dan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk memperkuat produksi lokal dan mengurangi ketergantungan pasokan dari luar daerah.


Sinergi dengan Bank Indonesia

Deputi Direktur Bank Indonesia Provinsi Banten, Rawindra Ardiansyah, mengapresiasi perhatian Pemkot Cilegon terhadap isu inflasi. Ia menilai kehadiran kepala daerah dalam forum TPID menjadi sinyal positif. Rawindra menekankan bahwa pertemuan tersebut berfokus pada kesiapan menghadapi Natal dan Tahun Baru. Pihaknya berharap setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dapat melaporkan informasi terkait stok, keamanan pasokan, keterjangkauan harga, serta komunikasi kebijakan kepada publik.


Kondisi Inflasi Regional Banten

Rawindra menjelaskan bahwa tingkat inflasi di Provinsi Banten hingga Oktober masih terkendali dan berada di bawah angka nasional. Ia menambahkan bahwa emas perhiasan masih menjadi penyumbang utama inflasi selama lebih dari satu tahun terakhir. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi global yang belum stabil, yang mendorong masyarakat untuk memilih instrumen investasi yang dianggap paling aman.

Referensi:

Sumber artikel: rri.co.id (20/11/2025)
Produk Sponsor