Seorang perajin di Kota Cilegon, Banten, berhasil menciptakan peluang kerja di lingkungannya dengan mengubah limbah logam menjadi produk seni yang memiliki nilai ekonomi. Inisiatif ini digerakkan oleh Rafiudin Bani, warga Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Citangkil, yang memanfaatkan keahliannya untuk memberdayakan pemuda setempat.
Melalui bengkel kreasinya yang dinamai Jenggo Art, Rafiudin memberikan pelatihan gratis kepada para pemuda yang belum memiliki pekerjaan. Tujuannya adalah untuk membekali mereka dengan keterampilan membuat kerajinan dari bahan bekas, sehingga dapat meningkatkan pendapatan secara mandiri.
Berawal dari Inspirasi Limbah Fabrikasi
Ide ini muncul saat Rafiudin mengamati tumpukan sisa material fabrikasi dan kawat las yang tidak terpakai di sekitar lokasi kerjanya. Setelah melihat berbagai karya seni serupa di media sosial, ia termotivasi untuk mengolah limbah tersebut menjadi sesuatu yang lebih bernilai. Seperti diberitakan rmol.id pada Rabu (27/8/2025), ia mulai mengumpulkan sisa-sisa material tersebut untuk dijadikan bahan baku utama dalam karyanya.
Pemberdayaan Melalui Keterampilan Las
Bahan baku yang digunakan di bengkel Jenggo Art sepenuhnya berasal dari barang bekas. Material tersebut mencakup sisa elektroda las, baut, kerangka kendaraan, hingga suku cadang rusak yang ditemukan di jalan atau dikumpulkan dari barang pribadi. Dengan mengandalkan teknik mengelas dan gerinda, Rafiudin dan para pemuda yang dibinanya mampu merangkai potongan-potongan limbah menjadi karya seni yang utuh.
Produk Kerajinan Bernilai Ekonomi
Bengkel Jenggo Art telah menghasilkan puluhan model kerajinan miniatur, seperti manekin mini, sepeda motor, pesawat, dan gitar. Untuk membuat satu unit miniatur sepeda motor yang detail, prosesnya hanya memakan waktu sekitar satu hari jika semua bahan sudah tersedia. Produk-produk ini dijual dengan harga bervariasi, mulai dari Rp200 ribu hingga Rp500 ribu per buah, tergantung tingkat kerumitannya.
Harapan Menembus Pameran Tingkat Daerah
Rafiudin menyatakan bahwa tujuannya adalah berbagi ilmu agar lebih banyak pemuda menjadi kreatif dan mampu menciptakan peluang kerja sendiri. Ia berharap inisiatifnya mendapat pengakuan yang lebih luas dari pemerintah daerah. Salah satu cita-citanya adalah agar karya-karya dari Jenggo Art bisa direkomendasikan untuk mengikuti pameran UMKM tingkat daerah, termasuk ajang yang diselenggarakan oleh Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas).
Referensi:
Artikel ini merupakan penulisan ulang yang ketat, netral, dan berbasis fakta dari laporan media rmol.id yang diterbitkan pada Rabu, 27 Agustus 2025.