Pencuri Mobil Avanza di Cilegon Terlacak oleh GPS, Ditembak Polisi Karena Berupaya Kabur Saat Ditangkap


Kasus pencurian mobil kembali mengusik rasa aman warga Cilegon. Kali ini, sebuah mobil Toyota Avanza yang diparkir di halaman mes karyawan di wilayah Citangkil, Cilegon, raib pada Jumat pagi (5/7/2025). Pemilik kendaraan yang baru saja pulang kerja malam sebelumnya mendapati mobilnya sudah tidak ada keesokan paginya.

Insiden tersebut segera dilaporkan ke Polsek Ciwandan. Berdasarkan pelacakan GPS yang terpasang pada kendaraan, polisi langsung bergerak mengejar pelaku hingga ke wilayah Pagelaran, Pandeglang. Aksi cepat itu membuahkan hasil, salah satu pelaku berinisial JFM berhasil diamankan meski sempat melawan. Polisi pun melakukan tindakan tegas dan terukur dengan menembak kaki pelaku.


Aksi Kriminal di Tengah Kota Industri

Cilegon dikenal sebagai salah satu kota industri dengan lalu lintas kendaraan cukup tinggi. Situasi ini sayangnya juga membuka peluang bagi pelaku kejahatan untuk beraksi, seperti dalam kasus pencurian Avanza yang terjadi di area tempat tinggal pekerja.

Pencurian mobil di area padat seperti ini menjadi pengingat bahwa ruang-ruang yang dianggap aman pun bisa menjadi target aksi kriminal, terutama jika pelaku sudah memiliki pengalaman dan strategi khusus dalam mencuri kendaraan.


GPS dan Gerak Cepat Polisi

Salah satu aspek menarik dari pengungkapan kasus ini adalah peran teknologi GPS. Dengan perangkat tersebut, pelacakan lokasi kendaraan yang hilang bisa dilakukan secara real-time. Dalam kasus ini, arah pelarian pelaku menuju Pandeglang berhasil dipantau secara akurat.

Polisi pun bergerak cepat dan menggencarkan pengejaran hingga menemukan titik lokasi kendaraan di Pagelaran. Dalam penggerebekan tersebut, pelaku JFM berhasil ditangkap, sementara satu pelaku lainnya melarikan diri dan kini masuk daftar pencarian orang (DPO).


Pelaku Seorang Residivis dengan Menggunakan Modus Lama

Data yang dikumpulkan polisi menunjukkan bahwa JFM bukan pelaku baru. Ia merupakan residivis dengan catatan pernah mencuri mobil dengan modus serupa setidaknya di enam kasus berbeda di wilayah Serang dan Cilegon.

Kondisi ini memunculkan pertanyaan penting, mengapa seorang pelaku dengan riwayat kriminal seperti itu bisa terus mengulangi aksinya? Apakah ada celah dalam pengawasan, pemantauan, atau proses hukum yang memungkinkan residivis leluasa beraksi kembali?

Kasus ini menyiratkan perlunya langkah preventif yang lebih kuat, termasuk pemetaan wilayah rawan dan penguatan pengawasan lingkungan tempat tinggal dan kerja.


Citra Polri dan Momen Pemulihan Kepercayaan Publik

Di tengah stigma negatif masyarakat terhadap aparat penegak hukum, keberhasilan polisi mengungkap dan menangkap pelaku pencurian mobil ini menjadi titik terang. Kecepatan respon, penggunaan teknologi, serta tindakan tegas yang proporsional menunjukkan bahwa Polri masih punya potensi untuk kembali dipercaya publik.

Penanganan seperti ini patut diapresiasi karena bukan hanya menyelamatkan harta benda warga, tetapi juga menunjukkan keseriusan aparat dalam menjaga keamanan kota. Citra polisi yang selama ini tercoreng oleh berbagai kasus bisa dipulihkan perlahan jika aksi cepat dan transparan seperti ini terus dikedepankan.

Referensi:

Produk Sponsor