Tata Kelola Masjid Agung Cilegon Dirombak Total, Robinsar Hapus Tarif Parkir. Begini Tanggapan Warga


Jangan Ada Tarif Parkir di Masjid Agung

Wali Kota Cilegon, Robinsar, sidak ke Masjid Agung, Jumat (14/6/2025). Tapi kali ini yang disorot bukan soal bangunan atau fasilitas lain, justru urusan yang udah lama bikin jemaah risih. Infak parkir yang kesannya kayak wajib bayar.

Robinsar ngomong blak-blakan. Intinya, jamaah jangan digiring “bayar parkir” bertarif, tapi infak seikhlasnya saja. "Saya minta Masjid Agung Cilegon tidak lagi memungut parkir. Kalau sifatnya infak tidak dipaksakan ya", Ujar Robinsar di unggahan akun instagram pribadinya.

Arahan Robinsar ini bukan muncul tiba-tiba, mengingat pengelolaan Masjid Agung dan Islamic Center udah resmi diambil alih Pemkot sejak Mei 2025. Bahkan saat momen Idul Adha  kemarin, sudah dilakukan penandatanganan serah terima. Tujuannya biar pengelolaannya lebih tertata, terbuka, dan pastinya bermanfaat lebih banyak buat umat.
 

Reformasi Masjid Agung Cilegon ala Robinsar

Bukan cuma ganti papan dari “bayar parkir” jadi “infak seikhlasnya”, Robinsar juga nunjuk Kabag Kesra buat jadi karateker Ketua DKM sementara. Ini langkah awal buat berbenah, bukan saja perihal fisik bangunan tapi juga benerin sistem pengelolaan Masjid dan Islamic Center yang selama ini masih dirasakan kurang kebermanfaatannya.

Dari pemberitaan radarbanten.co.id (14/06/2025), Pemkot juga disebut lagi nyusun Perwal khusus buat atur aset dan tata kelola masjid. Dan kabarnya, bakal ada audit juga buat ngecek keuangan yang lama-lama. Semua ini nunjukin kalau Robinsar serius kepingin Masjid Agung bukan cuma tempat ibadah, tapi juga lembaga sosial dan dakwah yang bisa meluas. Gak ada lagi yang namanya uang masuk dan keluar gak jelas alurnya.
 

Masjid Harus Jadi Pusat Peradaban

Buat Robinsar, masjid itu bukan sekadar tempat salat lima waktu atau Islamic Center jadi buat hajatan doang. Lebih dari itu, masjid harus bisa hidup lagi sebagai ruang dakwah, edukasi, dan tempat orang berkembang jadi manusia yang utuh, baik hati dan pikirannya. Masjid Agung Cilegon ini, menurut rencana, bakal dihidupin lagi fungsinya sebagai pusat kegiatan dakwah, sosial dan pengembangan intelektual.

Udah bukan jamannya aula dan fasilitas Masjid dan Islamic Center cuma jadi venue nikahan doang. Ditambah lagi, menurut pemberitaan krakataumedia.com (13/06/2025), Dewan Kebudayaan Kota juga mendukung rencana ini. Mereka pengen masjid jadi tempat lahirnya nilai-nilai kreativitas Islami, seperti kaligrafi, kajian terbuka, sampai acara seni religi. Asyik banget kan?
 

Respon Positif dan Harapan Warga Cilegon

Gak heran kalau gebrakan Robinsar ini langsung dapet respons positif dari warga. Tanggapan ini tertulis langsung di kolom komentar unggahan akun Wali Kota Cilegon. "Iringan doa dan dukungan terbaik untuk masjid agung kota cilegon agar kembali lbh baik dan berintegritas untuk pengurus yg baru" tulis akun iman_khadafi_mk

Gak cuma itu, bahkan ada dulurnet yang memberikan saran untuk parkir tetap diadakan saja, "Sedikit saran parkir tetap ada Pak Wali, tp di gratiskan utk 2 jam pertama (utk warga yg benar2 ingin ibadah) khawatirnya nnti dijadikan aji mumpung oleh oknum2 yg ingin menitipkan kendaraannya seharian 😁😁" tulis akun miki_suhari yang juga dibalas oleh Wali Kota dengan emoji yang menandakan siap dijadikan catatan.

Sebagian besar komentar bernada dukungan positif atas kebijakan ini. Sementara itu, ada juga harapan agar Masjid tidak digembok selepas Isya, "biar pemudik juga bisa shalat istrhat sebentar kemaren2 kan udah isya digembok" tulis akun yantisavitrie.

Masjid Bisa Jadi Pusat Pembentukan Karakter Generasi Hebat

Di balik kebijakan mengenai parkir ini, ada harapan besar yang lagi dipupuk. Bayangin aja kalau masjid gak cuma jadi tempat mendengarkan khutbah seminggu sekali, tapi juga ada kegiatan dakwah yang ga cuma berskala lokal, tapi juga regional bahkan nasional.

Kemudian ada kegiatan mentoring, diskusi anak muda, pelatihan kreatif, sampai kajian yang bahas isu-isu kekinian. Masjid Agung Cilegon pastinya bakal jadi magnet yang keren buat pusat kegiatan anak-anak muda.

Dengan pengelolaan yang bener, masjid bisa banget jadi sarana pembentukan karakter islami untuk generasi muda yang cerdas, berakhlak, dan peduli sama lingkungan sosialnya. Bukan cuma tempat takbir bergema, tapi juga tempat lahirnya ide-ide besar dari umat dan untuk umat.
 

Referensi:

Produk Sponsor