Masuk RPJMD, DPRD Kota Cilegon Minta Pemkot Kaji Menyeluruh Pembangunan Pelabuhan Warnasari

kabar terbaru pelabuhan warnasari kota cilegon

Rencana pembangunan Pelabuhan Warnasari resmi dimasukkan dalam draft awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Cilegon untuk periode 2025-2029. Namun, di balik gagasan yang terlihat menjanjikan ini, ada sederet catatan kritis dari DPRD.


Masduki Minta Pemkot Lakukan Kajian Holistik

Wakil Ketua II DPRD Kota Cilegon, Masduki, buka suara terkait rencana ini. Ia menilai bahwa proyek besar seperti Pelabuhan Warnasari nggak bisa hanya sekadar dicantumkan di dokumen RPJMD tanpa ada kajian komprehensif. Dari aspek hukum, sosial, hingga lingkungan, semuanya harus ditelaah secara serius.

“Perlu kajian secara holistik terkait dengan persoalan pembangunan Warnasari. Di sini solusinya kajian-kajian hukumnya harus benar, apakah perlu dipihakketigakan atau betul-betul harus dikaji Karena persoalan ini kan ada hal tindakan yang melabrak hukum,” ujar Masduki, Minggu (25/5/2025).


Potensi Penambahan PAD Cilegon

Melansir pemberitaan selatsunda.com (25/05/2025), Masduki mengakui bahwa pembangunan pelabuhan bisa jadi peluang besar untuk menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Cilegon.

Tapi ia menekankan pentingnya ketelitian dalam menyusun rencana, supaya tidak jadi bumerang di masa depan. “Betul kreativitas mencari PAD perlu dilakukan, akan tetapi kajian-kajiannya baik secara hukum sosial maupun apapun itu harus betul-betul dikaji,” tambahnya.

APBD Jangan Dijadikan Satu-Satunya Tumpuan

Dalam kritik lainnya, Masduki memperingatkan soal potensi overbudgeting dari APBD. Dia mendorong agar Pemkot lebih kreatif dalam mencari alternatif pembiayaan dari pihak ketiga atau swasta.

“Jangan sampai APBD kita hanya fokus pembiayaan untuk Pelabuhan Warnasan. Dan ini perlu kajian nanti, plus minus seperti apa karena situasi seperti ini apa perlu biaya APBD atau pihak ketiga,” tegasnya.


Pastikan Berdampak Positif Terhadap Sosial dan Lingkungan

Dengan luas lahan sekitar 45 hektar, kawasan Warnasari memang menyimpan potensi besar untuk pelabuhan industri. Namun, Masduki tetap meminta semua potensi, termasuk penyerapan tenaga kerja dan dampak lingkungannya, dikaji secara detail.

“Mengkaji potensi persoalan baik penyerapan ketenagakerjaan, dampak lingkungannya, yang pasti untuk kreativitas memunculkan pendapatan yang baru, tapi perlu ada kajian menyeluruh. Jangan sampai harus jalan, tapi tidak melakukan kajian-kajian itu,” ujarnya.

“Karena lahan ini perlu kita manfaatkan, perlu kita fungsikan. Karena besar pendapatannya di situ. Saya sepakat dengan pengelolaan itu, toteapi perlu ada kajan terlebih dahulu,” pungkasnya.

Setiap langkah pembangunan seharusnya punya satu tujuan utama, yakni memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan berkontribusi langsung terhadap peningkatan kas daerah. Jangan sampai proyek besar seperti ini malah jadi beban jangka panjang.

selatsunda.com

Produk Sponsor