Dulur fakta Cilegon, kondisi memprihatinkan masih membayangi para Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemkot Cilegon, termasuk para pejabat penanggung jawab kegiatan. Selain Dana TPP yang tak kunjung cair, Pemkot Cilegon masih menunggak uang ganti BBM di setiap OPD.
Mereka terpaksa menggunakan uang pribadi untuk menjalankan tugas, karena uang ganti BBM untuk kendaraan dinas mereka belum juga cair. Ini jelas menunjukkan bahwa Pemkot seolah-olah mendapatkan subsidi dari pegawai yang seharusnya dilindungi hak-haknya. Sungguh miris!
Melansir dari pemberitaan sebarindo.com (5/1/2025), menurut pengakuan ASN tersebut, pengajuan pencairan anggaran BBM ke Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) telah dilakukan sejak beberapa bulan lalu, namun hingga kini belum ada realisasi.
“Kami sudah mengajukan pencairan untuk bulan Oktober, November, dan Desember 2024, tapi sampai awal tahun 2025 ini belum ada kabar,” ungkapnya
Tim Fakta Cilegon mencoba mencari tahu perkembangan terbaru. Salah seorang pejabat yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, "Belum cair kang," saat dikonfirmasi melalui pesan singkat.
Defisit anggaran yang terjadi di APBD 2024 menjadi penyebab utama dari permasalahan ini. Dengan kondisi keuangan yang tidak sehat, Pemkot Cilegon tampaknya kesulitan untuk memenuhi kewajiban terhadap ASN-nya.
Hal ini menambah daftar panjang masalah yang harus dihadapi oleh Walikota Helldy Agustian, yang kini harus mempertanggungjawabkan rekor defisit anggaran yang mengganggu operasional pemerintahan.
Hingga saat ini, belum ada kejelasan dari pihak Pemkot mengenai kapan uang ganti BBM ini akan cair. Situasi ini menuntut Helldy untuk segera memberikan penjelasan dan solusi agar ASN tidak terus-menerus terbebani dengan operasional BBM saat bertugas yang seharusnya ditangani oleh pemerintah.
Sumber: sebarindo.com