Akui Defisit, Sekretaris DKM Masjid Nurul Ikhlas Cilegon: Pengurus Sudah Keluarin 200Jutaan untuk Dana Talang

Kegaduhan sempat diputusnya listrik Masjid Nurul Ikhlas Cilegon masih bergulir. Masjid yang jadi ikon keagamaan di kota kita ini sempat mengalami pemutusan aliran listrik pada 25 Januari 2025. Kenapa? Ternyata karena tunggakan tagihan listrik yang mencapai Rp 3.271.860!

Agus Rahmat, Sekretaris Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), mengungkapkan kepada media faktabanten.co.id bahwa kondisi keuangan masjid sudah defisit sejak 2019, dan semakin parah akibat pandemi COVID-19. “Sejak pandemi, pemasukan dari kotak amal hanya sekitar Rp 1,2 juta per minggu, sementara pengeluaran tetap tinggi, berkisar Rp 43-50 juta per bulan,” jelas Agus.

Setelah listrik diputus, Walikota Cilegon terpilih, Robinsar, turun tangan dan membantu membayar tagihan tersebut. “Alhamdulillah, hatur nuhun bapak Walikota terpilih Bapak Robinsar yang telah membayar tagihan listrik Masjid Agung Cilegon,” ungkap salah satu warga dalam video yang beredar.

Namun, masalah ini memicu banyak komentar dari netizen. Banyak yang mempertanyakan pengelolaan kas masjid. “Emang gak ada pengurus DKM yang bisa ngatur keuangan?” tanya salah satu netizen. Agus pun mengakui bahwa mereka terpaksa menggunakan dana pribadi untuk menutupi kekurangan. “Kami sudah mengeluarkan lebih dari Rp 200 juta untuk menalangi biaya operasional,” tambahnya.

Agus berharap agar masyarakat lebih peduli dan membantu operasional masjid. “Masalah ini bukan hanya soal listrik, tapi juga perawatan dan gaji pegawai. Kami butuh dukungan dari semua pihak,” tutup Agus.

Setiap bulan kami nalangin, kita berharap coba, empati semuanya silahkan. Disatu sisi kita seneng, ada kepedulian itu. Seneng saya, sehingga saya enggak perlu nalangin setiap bulan. Kami mengucapkan terimakasih kepada mereka (yang sudah membantu membayar listrik bulan Januari ini), itu jadi balancing bagi kami, mensupport kami, agar jadi lebih bagus,” lanjutnya.

Agus menyebut bahwa kondisi ini seharusnya sudah viral dan terjadi sejak dua tahun lalu, tetapi pihaknya tetap bertahan. Ia pun berharap semua pihak bisa melihat situasi ini sebagai tantangan bersama.

Gimana pendapatmu tentang situasi ini? Apakah pengurus DKM harus bertanggung jawab atau ada faktor lain yang mempengaruhi?

Sumber: faktabanten.co.id
Dokter Farm - Pusat domba qurban di Cilegon
jasa pembuat plakat cepat dan murah