CILEGON – Ketua Grib Jaya DPC Kota Cilegon, Haji Sahruji, mengecam tindakan PT PLN Persero Cilegon yang memutus aliran listrik Masjid Agung Nurul Ikhlas akibat keterlambatan pembayaran. Ia langsung mendatangi kantor PLN untuk meminta penjelasan.
"Videonya sudah beredar di media sosial, dan ini sangat mencederai umat Islam. Seharusnya PLN bisa berkomunikasi dulu, bukan langsung memutus listrik," ujar Sahruji, Selasa (28/1/2025).
PLN menyebut pemadaman ini sebagai bentuk kedisiplinan, yang semakin memicu kemarahan masyarakat. "Kalau masjid saja bisa diputus, bagaimana dengan warga biasa?" tegas Sahruji.
Ia berencana kembali ke kantor PLN bersama anggota Grib Jaya pada Kamis mendatang untuk menuntut pertanggungjawaban pihak manajemen.
Sumber: faktabanten.co.id